Perusahaan
yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan biaya yang efektif dan
memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Kompleksitas dari
dimensi-dimensi tersebut (keberagaman produk, proses dan lokasi produksi,
jaringan distribusi, dan jenis pelanggan) akan berimplikasi terhadap biaya, dan
akuntan manajemen telah mengembangkan teori yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi dan menguraikan berbagai pengaruhnya.
Beberapa
perusahaan yang terkemuka di dunia telah meraih sukses melalui keunggulan
produk serta perbaikan berkelanjutan. Salah satu bidang yang melakukan
perbaikan berkelanjutan adalah penekanan perusahaan pada penurunan biaya
melalui penyederhanaan produk dan proses produksi.
Ø Pengertian Manajemen Biaya
Manajemen
Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen
untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan
sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Manajemen
sebagai ilmu
Suatu bidang
ilmu pengetahuan/sains yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Manajemen
sebagai seni
Manajemen
adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan
yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
3. Manajemen
sebagai profesi
Manajemen
sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai
kader, pemimpin atau menejer pada suatu organisasi atau perusahaan
tertentu.
4. Manajemen
sebagai Proses
Manajemen
adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan perorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut
digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam
usaha mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Ø Sistem Manajemen Biaya Didasarkan Atas
Beberapa Konsep Dasar yaitu :
1. Konsep
Nilai Tambah adalah konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha
melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi bernilai
sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah.
2. Konsep
Akuntansi Aktivitas adalah proses pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan
dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas signifikan perusahaan dan
penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang direncanakan
serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan. Activity-based costing (ABC)
adalah metodologi untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas, sumber-sumber,
dan obyek biaya.
3. Konsep
Biaya Target adalah biaya berbasis pasar yang dihitung dengan menggunakan harga
pasar yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar yang ditentukan terlebih
dahulu. Biaya target = Harga pasar untuk mencapai pangsa pasar – Laba yang
diharapkan. Penentuan biaya target adalah alat manajemen untuk mengurangi biaya
selama daur hidup produk tertentu.
Ø Pentingnya Manajemen Informasi Dalam
Perusahaan
Manajemen
informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung
jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang
dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan
dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula,
sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen.
Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan
salah, dan menggantikannya dengan informasi yang dapat digunakan semua
aktivitas ini disebut manajemen informasi atau information management.
Minat terhadap
menajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini yaitu tidak
hanya dalam dunia bisnis, namun juga disemua bidang dimana sumber dikelola. Dua
alasan utama mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekomplekan tugas
manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang
lebih baik. Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan
kompetitif adalah mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya utama dalam
perusahaan atau organisasi. Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika
menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.
Sering kali
biaya dikumpulkan kedalam kelompok-kelompok tertentu, disebut dengan tempat
penampungan biaya (cost pools). Ada banyak cara yang berbeda untuk
mengelompokkan biaya, antara lain bedasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja
dalam suatu tempat penampungan dan biaya bahan baku dalam tempat penampungan
lainnya).
Penggerak
biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan
tingkat total biaya. Untuk perusahaaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya, manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang paling
penting.
Objek biaya
adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi dimana
biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya merupakan objek
biaya; sementara dapertemen produksi dapat diperlakukan sebagai tempat
penampungan biaya atau objek biaya.
Pembebanan
biaya (cost assigment) merupakan proses pembebanan elemen biaya-biaya ke dalam
tempat penampungan biaya ke objek biaya. Ada dua jenis pembebanan, yaitu
penelusuran langsung untuk membebankan biaya langsung dan alokasi untuk
membebankan biaya tidak langsung. Biaya langsung (direct cost) dapat dengan
mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke tempat penampungan biaya atau
objek biaya. Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk
menelusuri biaya tidak langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat
penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya. Pembebanan
biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya disebut
alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan di mana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak
biaya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar
alokasi (allocation base).
Ø Macam-macam Biaya
· Biaya
Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan
baku langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku pada produk atau
objek lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban angkut dan yang
terkait). Sedangkan, biaya bahan baku tidak langsung (indirect material cost)
merupakan biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan
bagian dari produk yang sudah jadi.
· Biaya
Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Biaya tenaga
kerja langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang
normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat dan solat. Jenis lain
dari jam kerja tidak produktif yang dibebaskan dan dirancanakan adalah waktu
jeda. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) meliputi
pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan
bahan baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan
kebersihan. Perlu diingat bahwa elemen dari biaya tenaga kerja kadang kala
dapat digolongkan sebagai langsung sekaligus tidak langsung, tergantung dari
objek biayanya.
· Biaya
Tidak Langsung Lainnya
Selain biaya
tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak langsung lainnya
juga diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara lain adalah biaya
fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa, dan
peralatan pendukung lainnya. Semua biaya tidak langsung tersebut biasanya
digabungkan ke dalam suatu tempat penampungan biaya yang disebut overhead atau
disebut juga overhead pabrik (factory overhead). Kadang kala biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang digabungkan menjadi satu,
sehingga disebut sebagai biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya konversi
(conversion cost) merupakan gabungan dari biaya tenaga kerja langsung dan
overhead.
· Biaya
Tetap dan Biaya Variabel
Total biaya
terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fix cost) merupakan
bagian dari total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam
rentang yang relevan. Sebaliknya, biaya variabel merupakan perubahan pada total
biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada jumlah penggerak biaya. Biaya
tetap meliputi banyak biaya tidak langsung yang tidak berubah karena unit yang
diproduksi. Akan tetapi, beberapa biaya tidak langsung adalah variabel karena
berubah seiring perubahan jumlah dan unit yang diproduksi. Istilah biaya
campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi
komponen biaya tetap maupun variabel.
Biaya per
Unit dan Biaya Marginal
Biaya per
unit (unit cost) atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan
total biaya produksi dibagi jumlah unit output.
Konsep Biaya
untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa
Informasi
yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi manajemen
: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Perusahaan juga
sering kali memiliki sedikit atau tidak memiliki persediaan, sehingga sistem perhitungan
biayanya relatif sederhana. Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur maupun
dagang dianggap sebagai aset pada neraca. Selama persediaan memiliki nilai
pasar, persediaan dianggap sebagai aset hingga terjual; kemudi. Kemudian biaya
dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai Harga Pokok Penjualan
(cost of goods sold).
Biaya produk
(product cost) bagi perusahaan manufaktur meliputi biaya-biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam rantai nilai :
Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Pabrik. Biaya produk untuk
perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk ditambah biaya transportasi.
Seluruh biaya lainnya untuk mengelola perusahaan dan menjual produk bukan
merupakan biaya produk. Biaya tersebut dibebeankan pada periode saat terjadinya
biaya, disebut biaya periodik (periodic cost). Biaya periodik (biaya nonproduk)
meliputi biaya umum, penjualan, dan administrasi yang diperlukan untuk
pengelolaan perusahaan tetapi tidak termasuk biaya langsung maupun tidak
langsung dalam proses produksi.
Ø Perhitungan Biaya untuk Perusahaan
Manufaktur, Dagang, dan Jasa
Perusahaan
manufaktur menggunakan tiga akun persediaan:
~ Persediaan
Bahan Baku (materials inventory)
~ Persediaan
Barang Dalam Proses (work in process inventory)
~ Persediaan
Barang Jadi (finished goods inventory)
Rumus
menghitung persediaan yan menghubungkan akun-akun tersebut adalah :
Persediaan
awal + biaya yang dtambahkan = biaya yang dipindahkan keluar + persediaan
akhir.
Rumus
persediaan merupakan konsep yang bermanfaat untuk menunjukkan bagaimana biaya
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dapat masuk ke persediaan barang dalam
proses, kemudian ke persediaan barang jadi, dan akhirnya ke harga pokok
penjualan.
Ø Kesimpulan
Jadi dalam
operasi suatu perusahaan, manajemen biaya sangat penting terutama dalam konsep
perhitungan biayanya. Biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi dan
nonproduksi. Perhitungan biaya-biayanya dibentuk untuk menyajikan laporan
keuangan bagi pihak eksternal. Laporan keuangan manajemen biaya didasarkan atas
dua faktor, yaitu keakuratan dan ketepatan waktu.
Ø DAFTAR PUSTAKA
· Edward
J. Blocher, dkk. 2013. Manajemen Biaya : Penekanan Strategis. Jakarta. Salemba
Empat.